Apa itu Toleransi ? Berikut Pengertian Toleransi Dari Sudut Pandang Agama

Tiada henti hati kita berdecak kagum jika mengingat kisah Rosulloh Saw. Dengan keluhuran akhlaknya dan kemuliaan budi pekeetinya. Untaian kata yang tidak pernah melukai, sikap diri yang sangat hati hati dan keteguhan hati yang tak tertandingi. Subhanalloh, bahkan dikalangan kaum Quraisy belia dikenal dengan toleransinya. Toleransi yang dicontohkan oleh Rosululloh Saw, terhadap agama agama lain sangat jelas sebagaimana terungkap dalam sejarah. Pernah pada suatu saat para pendeta dari agama Nasrani datang kepada Rosululloh Saw untuk mengetahui tentang agama Islam. Dalam beberapa hari mereka hidup bersama umat Islam. Pada suatu saat sampailah mereka pada hari Ahad, hari dimana orang Nasrani adalah hari beribadah untuk mengagungkan Tuhannya. Rosululloh Saw memberikan kesempatan seluas luasnya untuk melakukan itu. Namun dilingkungan umat islam itu tidak ada gereja untuk mereka gunakan melakukan ritual ibadah, maka problem seperti ini di sampaikan kepada Rosululloh Saw kemudian Rosululloh Saw merelakan dan mempersilahkan para pendeta itu untuk melakukan ibadah sesuai dengan keyakinannya di masjid.

Toleran adalah sifat suka menengan ( menghargai, membiarkan, membolehkan ) pendirian ( pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya ) yang berbeda atau bertentangan dengan pendiriannya sendiri. Dengan kata lain toleran yaitu memberi kebebasan kepada orang lain untuk memberi kebebasan bersikap atau berpendirian dengan keinginannya. Konsep dalam islam yang paling dekat dari segi pengertian dengan konsep toleransi barat ialah tasamuh yang berarti sikap pemurah, penderma, dan gampangan. Atau juga dapat di artikan dengan mempermudah memberi kemurahan dan keluasan. Dalam konteks ibadah, tasamuh berarti memberi kemudahan dalam menjalankan kewajiban kewajiban ibadah, seperti sholat juma' qasar dalam perjalanan ataupun tayamum jika tidak dapat menemukan air untuk berwudu. Namun dalam hal sosial, tasamuh akan sangat bermakna bagi kehidupan manusia, karena kemudahan dan kebebasan diberikan kepada orang lain untuk berpikiran yang berbeda dengan pemikirannya, melaksanakan ibadah yg berbeda dengan ibadah yg dilakukannya. Sehingga akan terjalin kehidupan yang harmonis dan saling menghargai dan menghormati satu sama lain.

Sikap fanatik dapat di gunakan sebagai penyeimbang sikap toleran. Ada dua istilah tentang sikap fanatik : 1. Istiqomah adalah keteguhan hati. 2. Ta'ashub adalah fanatik buta. Dari istilah kedua tersebut menunjukan fanatik memiliki positif dan negatif. Sehingga fanatik yg berlebihan akan sangat membahayakan bagi kerukunan hidup umat islam dimanapun berada.

Toleransi dalam QS. Al-Kafirun, isi kandungan Surat Al-Kafirun.

Turunnya QS. Al-Kafirun dilatar belakangi oleh ajakan kaum musyriikin Quraisy yg selalu berupaya untuk membendung dakwah Rosululloh Saw, dengan bujukan sampai dengan cara penyiksaan dan intimidasi kegagalan. Akhirnya ada gagasan untuk mengajak kompromi Rosululloh Saw. Mereka mengajak pada Rosululloh dan para sahabat untuk menyembah Tuhan mereka dengan cara mereka menyembah selama 1 tahun, kemudian 1 tahun berikutnya mereka bersedia untuk menyembah Alloh Swt, dengan tuntunan Rosululloh Saw. Dari peristiwa itulah Alloh menurunkan Surat Al-Kafirun. Dari peristiwa yang melatar belakangi turunnya surat ini dapat diketahui bahwa ayat ayat dala QS. Al-Kafirun adalah jawaban Rosululloh dengan tegas menolak dengan mengatakan "aku tidak akan menyembah apa yg kamu sembah" dan beliau pun menyatakan bahwa mereka orang orang kafir Quraisy pun tidak akan sepenuh hati menyembah Alloh sebagaimana yg mereka janjikan.

Pada ayat terakhir semakin jelas sikap yg di tunjukkan kepada Rosululloh Saw dalam hal aqidah, bahwasanya dalam hal beribadah maka kita berhak untuk melaksanakan ajaran sesuia dengan tuntunan agama kita. Sebagaimana merekapun bebas melaksanakan aktivitas peribadatan sesuai dengan kepercayaannya. Bagimu Agamamu dan Bagiku Agamaku.

Berdasarkan ayat di atas dapat diketahui agama islam bukanlah faktor yg menjadikan penghambat dalam membina hubungan antar pemeluk agama lain. Al Qurna Surat Al-Kafirun telah meletakkan ajaran tentang kerukunan hidup antar umat beragama secara adil dan proporsional.

Namun demikian kewaspadaan tersebut tidak perlu di barengi dengan sikap memusuhinya, melainkan tetap mendoakan agar mereka mendapat petunjuk Alloh. Hubungan yg bersifat non keagamaan seperti jual beli , perdagangan, dan sebagainya yg bersifat kemanusiaan dapat diteruskan. Umat islam dapat melakukan persahabatan dengan baik dalam batas batas yg tidak mencampuradukkan agama masing masing.

Selanjutnya dalam rangka membangun kerukunan antar umat beragama ini, umat islam harus melihat pula adanya persamaan diantara umat beragama tersebut. Dari segi agama mungkin berbeda, namun sebagai manusia memiliki persamaan. Dengan adanya banyak sekali unsur persamaan ini maka tidaklah seralasan jika perbedaan agama membawa perpecahan. Secara keyakinan berbeda tetapi secara manusiawi adalah sama. Untuk itu jika suatu ketika ada orang yg terkena musibah, maka harus segera di bantu tanpa mempertanyakan agama yg dianut. Hal yg demikian dilakukan karena musibah yg terjadi, seperti kecelakaan adalah bukan persoalan agama tetapi persoalan kemanusiaan.

KESIMPULAN : Toleran adalah sifat suka menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaa, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yg berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.

Popular posts from this blog

Tahukan Kamu Kepiting Yuyu Sawah ? Berikut Klasifikasi Yuyu Sawah

Cerita Islami : Kisah Nyata Amar Bin Yasir Yang Berkelahi Dengan Jin Setan