Kumpulan Puisi Islam Penyejuk Hati - Kumpulan Puisi Islami Pendidikan
kumpulan kumpulan puisi islami yang bisa menyentuh hati, semoga bisa mengingatkan kita akan kebesaran Alloh. Agar kita selalu ingat kepada Alloh, senantiasa mengingatnya dan selalu menyebut nyebut namanya. Melalui puisi puisi ini semoga bermanfaat bagi kita semua.
Kumpulan Puisi Islam Penyejuk Hati Kumpulan Puisi Islami Pendidikan
IMAN YANG KALAH
Aku ingin menguasai
Seluruh hidupmu
Engkau takkan mampu
Mengusirku
Aku tetap berkuasa
Menghantui, menyelam dihatimu
Padahal itu tipuan
Engkau tak terpikirk
Engkau tak berusaha
Kau biarkan dirimu
Menjadi teman musuhmu
Tenggelam jauh dilautan api
IMAN YANG MENANG
Jiwa terus tersenyum
Ramah santun mendampingiku
Tanpa perasaan khawatir
Atau lebih dari itu
Menunjukkan jalan hidupku
Penuh kebahagiaan
Kau tuntun diriku
Melangkah pada titian
Sampai pada tujuan
Engkau sinari diriku dari kegelapan
Padahal..... Gelap itu
Jauh dari gelapnya dunia
Dengan imanku
Jiwaku tetap tersenyum
PENYAIR BERJUBAH
Lewat tulisan penuh makna
Sang penyair mencoba berkata
Berjubah kelihatan penuh sinar keimanan
Benar memang.....
Indah kemilau.... bak bunga sedang mekar
Tetapi itu sedikit
Jubah mereka kotori
Langkah keji
Rupanya penyair tertarik
Karena.....
Jubah indahku tetap suci
SEORANG MUSLIM
Anti kekerasan
Anti permusuhan
Dan berbagai anti
Dari kehinaan
Aku hanyalah berjalan pada jalurku
Menyembah sang esa
Mengabdi sebagai hamba
Tunduk pada perintah
Meningkatkan larang an
Wajah muslim tidak rakus
Tidak bohong
Atau merasa sok
Selalu tenang
Tapi....
Memiliki budi yang mengagumkan
KERUDUNG KEIMANAN
Tertutup santun rambut panjang terurai
Hitam mengkilap
Lulus nan bersih
Karena engkau tak ingin
Rambut indahmu
Menjadi beban
Batu sandingan kebahagiaan
Mana kala engkau pamerkan
Mengundang nafsu
Dengan KERUDUNG suci itu
Engkau nampak ayu
Engkau nampak anggun
Bak bidadari turun
JERITAN HATI
Harapan ku yang sejak dulu
Sirna musnah selalu
Rasa penyesalan tiada arti
Hanya karena orang iri
Akupun terpaksa menutupi
Atas kebohongan telah berseri
Jeritan hari menyayah pilu
Padahal...
Dulu kau berjanji
Membawaku kedalam ketulusan hati
Tapi....
Apa yg kau berikan padaku
Aku tak jauh dari empedu
Jeritan hatiku terasa dalam perasaanku
Puisi Islam Berikutnya
RENUNGKU
RENUNGKU adalah hatiku
Begitu menyibak
Merasuk di kalbu
Coba....
Coba kau mengerti
Didalam tabir hidupku
Ia mencoba
Menelusuri hidupku
Yang begitu suram
Yang begitu kelabu
Namun......
Ku coba gembira
Oh.... tetapi
Aku menangis sendiri
Bagiku resah ditelingaku
Dari tasbih kalbu
Ku coba, ku putar
Mengabdi ke jalan yang benar
JIWA TERSENYUM
Aku tunduk
Aku patuh
Aku sujud
Aku harapkan wajahku
Pada Sang Maha Pencipta
Aku malu
Aku tak tahu diri
Atau bahkan dholim
Menyelamatkan diriku
Menjauhkan diriku
Padahal aku ingin dekat
Aku ingin membersihkan diriku
Dari segala dosa
Agar jiwaku tersenyum
Mengapa....
Sang Maha Kuasa
Pasti..... maut datang
Tanpa menyapamu
KETIKA KU TERLAHIR
Aku datang tidak membawa emas
Aku datang tidak membawa pangkat
Aku datang hanya membawa tubuhku
Ketika itu....
Dalam hatiku sudah tunduk
Dengan kesaksian mu
Aku patuh pada perintah Nya
Tidak sedikit mereka berbalik
Mereka takabur, mereka mampu
Dengan kekuasaannya
Ia menanamkan dirinya sang penguasa jagad
Ia dibiarkan sementara waktu
Lalu....
Dengan secepatnya kilat
Mereka dihilangkan dimulai bumi
Tidak sadarkan engkau
Wahai sahabatku....
Tuhanmu menunggu taubatmu
TERNYATA ENGKAU KALAH
Engkau lalai dalam kemegahan
Engkau lalai dalam kesibukan
Engkau lalai demi perutmu
Dan engkau lalaikan segalanya
Mengapa engkau merumuskan sendiri
Dirimu kejurang sesat
Tanpa ada rasa penyesalan
Engkau malah menjauhkan diri
Padahal setiap hari
Engkau tidak lepas dari penglihatan
Engkau sengaja mengalahkan dirimu
Membenci dirimu
Tidak sayang kah engkau pada dirimu
Engkau sengaja membiarkan dirimu
Sebagai bahan bakar yang memakanmu
Padahal jikalau engkau tahu
Yang mengajakmu itu kafir terhadap Tuhanmu
Merasa besar dari pendahulu mu
Dan mereka akan lari, tidak bersama mu
Mereka malah balik tanya
Mengapa engkau ikut aku
Menanggung semua penderitaku
Yang menumpuk dipundakku
Kawan...
Aku tahu
Tuhan yang menentukan semua itu
Tetapi mengapa semua menjadi bebanku
Padahal....
Tak ada yang lemah
Siapakah yang akan bekerja
Mereka selalu membutuhkan kita
Tapi aku tak tahu
Kenapa mereka sok mampu
Tetapi mengapa.... ?
Mereka lari dari kita
Seolah lupa pada sang kuasa
Cobalah anda pikirkan
Kita pasti malu
Karena semua pasti berakhir
Bukannya rintihanku penyesalan
Namun aku mengkhawatirkan
Karena ulah yang menyesatkan
Rintihan mengandung kebenaran
Kehancuran total
Di tutup masa dunia
Engkau dikeluarkan
Mencari teman bahan mereka
Mengajak menipu
Berpaling dari Tuhanku
Banyak yang kalah
Berjalan bersama
Sungguh mereka dibiarkan
Sebentar....
Begitu juga
Banyak yang lari
Tak mau selamat
Itu jebakan
Mereka tetap iman
Sampai datang
Seorang Nabi
Engkau pasti kalah
Menata yang rusak saksi kebenaran
AKU MERINTIH
Aku berteriak maluMenanggung semua penderitaku
Yang menumpuk dipundakku
Kawan...
Aku tahu
Tuhan yang menentukan semua itu
Tetapi mengapa semua menjadi bebanku
Padahal....
Tak ada yang lemah
Siapakah yang akan bekerja
Mereka selalu membutuhkan kita
Tapi aku tak tahu
Kenapa mereka sok mampu
Tetapi mengapa.... ?
Mereka lari dari kita
Seolah lupa pada sang kuasa
Cobalah anda pikirkan
Kita pasti malu
Karena semua pasti berakhir
Bukannya rintihanku penyesalan
Namun aku mengkhawatirkan
Karena ulah yang menyesatkan
Rintihan mengandung kebenaran
DAJJAL
Sebagai tanda akan tibaKehancuran total
Di tutup masa dunia
Engkau dikeluarkan
Mencari teman bahan mereka
Mengajak menipu
Berpaling dari Tuhanku
Banyak yang kalah
Berjalan bersama
Sungguh mereka dibiarkan
Sebentar....
Begitu juga
Banyak yang lari
Tak mau selamat
Itu jebakan
Mereka tetap iman
Sampai datang
Seorang Nabi
Engkau pasti kalah
Menata yang rusak saksi kebenaran